Jumat, 11 Januari 2013

Laporan oh Laporan

Sebagai anak teknik tambang (bukan anak dalam artian anaknya tambang, tapi sebutan buat Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan) gue dituntut buat mengorbankan hampir seluruh waktu luang yang gue punya buat ngerjain laporan. Yup! laporan men!
Mungkin sebagai seorang mahasiswa, kalian sering dapet tugas bikin laporan, entah itu laporan pertanggung jawaban, laporan keuangan dan lain-lain. Tapi, laporan anak tambang bukan seperti itu. Laporan ini adalah laporan yang disusun untu memenuhi syarat kelulusan praktikum. Kalau gue ga bisa nyelesein laporan praktikum, bakal ga lulus dah.
Dari sinilah awal mula kehidupan gue berubah total. Gue yang dulunya tiap hari nothing to do (santai men), sekarang malah many to do. Bayangin aja ngeliat jurusan tetangga pada santai ga ada tugas, bisa jalan-jalan kalau liburan tiba, sedangkan gue, hari minggu aja bisa di dalam kamar aja ngerjain laporan. Nasib.
Awal masuk perkuliahan, gue sama sekali ga kebayang bakal menghadapi situasi semacam ini. Gue kira kuliah itu santai (kata orang juga sih). Gue pas SMA dulu nanya sama kaka kelas gue yang udah kuliah kira-kira begini:
Gue : Kuliah itu gimana? 
KK : kuliah itu santai, seminggu bisa 3 hari aja masuk, sisanya libur
Gue : wow, kok bisa?
KK : ya tergantung jadwal mata kuliahnya juga, misal lo ngambil 6 mata kuliah trus 1 harinya diadain 2 mata kuliah, jadi kan cuma 3 hari aja yang di pake buat kuliah
Gue : *mangut-mangut*

Bayangan kuliah yang penuh dengan cuma 3 hari kuliah ternyata hanya fiktif belaka. Gue ga seharusnya nanya sama anak ekonomi, harusnya gue nanya sama anak teknik. Gue dulu ga tau kalau tiap jurusan bakal beda-beda kesibukannya sebagai seorang mahasiswa. Kalau anak ekonomi bisa 3 hari aja jadwal kuliahnya, anak teknik bisa 1 minggu full jadwal kuliahnya. Kampret.

***
Balik lagi ke laporan. 
Jadi singkatnya, tiap semester, dari semester 1 sampai semester 6, gue disibukkan dengan jadwal praktikum yang lumayan menyita tenaga dan pikiran. Dalam seminggu gue dipertemukan dengan 2 jadwal praktikum dan sisanya jadwal gue kuliah. Tiap selesai praktikum, gue diberikan tugas buat nyusun laporan sementara hasil praktikum pada  hari tersebut, beserta dengan teori-teorinya. nah laporan sementara ini nantinya akan diperiksa oleh asisten dosen yang bersangkutan untuk dikoreksi kesalahannya.
Awal mulanya sih gampang, pake komputer. Ini pas gue masih semester 1, masih zaman modern. Semangat buat ngerjain laporan juga masih tinggi-tingginya. Gue udah niat pengen jadi mahasiswa yang rajin dan terpandang sebagai mahasiswa cerdas. Tapi harus gue akui, yang namanya seleksi alam itu emang bener-bener berat. Gue yang masih cupu dipaksa dari pagi sampai ketemu pagi lagi buat bikin ni laporan. Tiap hari. TIAP HARI. Yang gue kaget itu adalah ketika gue ngasih laporan ke asisten buat di asistensikan. Gila! Ngeliat laporan temen dicoret lah, dilempar sama diacak-acak bikin gue spot jantung. Parahnya, kenapa cuma laporan gue yang dibakar gara-gara datanya salah! *ini ciyus loh. Alhasil, untuk praktikum perdana, gue ngabisin lebih dari 4 RIM kertas HVS selama praktikum. (ya gue ngerti perasaan kalian anak lingkungan. Asisten emang orangnya tega, ga tau kertas itu dibuat dari pohon. Harusnya jangan buang-buang atau bakar-bakar kertas seenaknya). Huft.
Lanjut di semester 3, gue ga lagi ngerjain laporan pake komputer, tapi malah penurunan kualitas dan penaikan kuantitas. Gara-gara pake komputer dianggap ga efektif, maka sebuah benda di era yang dimana gue pun belum dilahirkan, masuk menggantikan komputer. MESIN TIK. Ga ada kendala yang berat sih, dari  aplikasinya kan sama aja sama komputer, cuma yang ini ga pake layar tancep.
Di semester 5, semakin mengalami penurunan kualitas dan kenaikan kuantitas praktikum. Gue harus ngerjain laporan dengan TULIS TANGAN. Asoy gedebuk Enjoy men.
Tapi, gue dapat merasakan manfaatnya, ilmunya lebih terserap daripada kita cuma bisa copy-paste punya orang lain dari komputer. Gue merasa lebih pinter sekarang *sombong

***
Asisten itu ada yang baiknya kayak Mamah/Papah Peri, tapi ada juga yang teganya melebihi Tega-nya Glenn Fredly. Kalau gue dapet asisten baik, gue bisa puasa Senin-Kamis buat mensyukuri nikmat yang telah diberikan. *lebay*. Tapi, gue tau, tujuan asisten itu menempa kami, sebagai mahasiswa baru, untuk tujuan yang baik. Mereka ingin mendidik adik-adik tingkatnya untuk jadi mahasiswa yang rajin, ulet, tidak gampang menyerah, dengan menjadikan mental kami kuat dari awal masuk kuliah. Ini untuk tujuan akhir kami, yaitu SKRIPSI !
Selain itu, tujuan lainnya adalah agar kami sebagai mahasiswa baru juga cepat akrab dengan kaka-kaka tingkat. Kami sering dibantu kaka tingkat dan tidak jarang ada yang jadian antar angkatan gara-gara praktikum. so sweet moment.
Di kehidupan baru ini, gue bersyukur. Begitu banyak pelajaran hidup yang dapat gue ambil. Suka duka pun dijalani bersama-sama bantal guling teman satu angkatan. Kehidupan ini pulalah yang menjadikan gue menjadi pribadi yang lebih baik, walau yang buruknya juga ada :p 
Disini gue diajarkan hidup untuk berjuang keras, karena kita tau, sekarang pola kehidupan pun merangkak naik, nyari kerjaan susah, kalau ga ada usaha, maka yang terjadi adalah pengangguran.
Kuliah bukan semata-mata untuk sekedar masuk kelas, absen, terus pulang. Tetapi kuliah itu adalah tempat kita untuk menyerap sebanyak-banyaknya ilmu di dalam kelas. Kuliah adalah bekal kita untuk menghadapi ganasnya dunia kerja. 

Salam Super

Tidak ada komentar:

Posting Komentar